_BERSUKACITALAH & MENURUTSERTAKAN DIRI UNTUK MENGHADIRKAN SERTA MEMPERTAHANKANNYA_

Saturday, December 26, 2009

Hidup berkemenangan di dalam Kristus Tuhan


HIDUP BERKEMENANGAN
(LUKAS 2: 27-35; Yesaya 52:7-10)

Di tengah zaman hari ini, mungkin sosok Simeon sudah jarang untuk kita temukan, yakni sosok yang saleh dan setia dalam pelbagai perkara di dalam Tuhan (ayat 25), tidak hanya itu saja tetapi juga sosok yang penuh pengharapan atas pemulihan hidup spritual bangsanya. Sosok yang hidup di dalam penantian atas suatu hal yang oleh banyak orang adalah suatu kemustahilan, meskipun begitu Simeon senantiasa setia dan percaya Allah akan memenangkannya. Kehidupan Simeon layaknya penonton yang mengharapkan kemenagan atas tim sepak bolanya, meskipun terkesan tidak mungkin untuk menang. Namun, itulah Simeon, satu dari segelintir orang percaya yang hidup dalam penantian dalam iman dan pengharapan kepada Allah.

Saudara,  jika di antara kita jarang kita temukan sosok seperti Simeon, namun kehidupan yang di jalani Simeon yakni hidup dalam penantian dan pengharapan adalah konteks kehidupan yang sering kita alami dan menjadi bahagian yang tidak terlepaskan atas kehidupan kita. Seiring perputaran waktu, pastinya tiada seorangpun di antara kita tidak menginginkan suatu perubahan yang lebih baik dalam hidup kita. Namun, yang kita dapati adalah jatuh bangun, pelbagai tantangan dan hambatan dari berbagai sektor dimensi kehidupan. Membuat kita patah semangat dan bahkan akhirnya berputus asa, oleh karena apa yang kita harapkan tiada kunjung datang; masalah yang tiada putus-putusnya, perekonomian keluarga tak kunjung membaik, hubungan antara anggota keluarga yang tak juga bisa harmoni, dihantui rasa kwatir atas kehidupan anak atau keluarga anak-anak yang sedang bermasalah, dan bermacam kegalauan hidup lainnya yang bisa mengarahkan kita pada kejenuhan dan akhirnya berserah pada waktu, pesimis dan bahkan fatalistik;“ aha namasa ima na niula”.

Dengan berbagai harapan yang tidak kunjung datang, juga sering membawa kita pada berbagai pertanyaan yang mempertanyakan janji Tuhan atas hidup kita? Ya, inilah yang mungkin sudah kita jalani di tahun 2009 ini, banyak hal yang mungkin sudah kita peroleh, namun banyak hal juga yang mungkin belum juga berhasil kita wujudkan, bahkan kegagalan. Dan, tidak jarang kita akhirnya menyerah.

Saudara, Simeon dalam ketegaran hidupnya di dalam iman pengharapan kepada Allah, dengan pelbagai tantangan, hambatan dan kegetiran, tidak kunjung menyerah dan berputus asa akan janji Allah kepadanya (ayat 26). Sungguh dalam kesetiaannya di dalam Tuhan, ia menantikan penggenapan dari janji itu; ia akan bertemu dengan Mesias sebelum ia mati. Paulus mengingatkan kita dalam I Korintus 15:58b”…pekerjaan di dalam Tuhan tidak akan sia-sia...”; demikianlah Simeon menuai penggenapan dari janji Allah atas hidupnya; dengan bangga dan penuh syukur Simeon mampu berkata ”Sekarang, Tuhan, biarkan hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera”(ayat 29). Akhirnya, Simeon memenangkan pertandingan, Simeon dimenangkan oleh Allah dan peroleh upah yang pantas untuk kesetiaannya, yakni damai sejahterah.

Saudara, apa yang dialami Simeon mungkin bagi kita cukup sederhana dan tidak berarti apa-apa dibandingkan kita hari ini. Di tengah kompleksitas kehidupan yang ditandai kerawanan hidup dewasa ini, Mesias telah lahir untuk kita, kita telah memperoleh hak dan identitas yang baru yakni sebagai anak-anak Allah. Pengalaman spritual Simeon juga dapat kita rasakan dan alami dalam kehidupan kita jika kita hidup di dalam Tuhan; hidup dengan mengandalkan kuasaNya; setia dan tidak menyerah dalam doa dan ucapan syukur (Filipi 4:6 “…jangan kamu kwatir akan segala hal, nyatakanlah segenap keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”), maka keberhasilan dan damai sejaterah akan menjadi milik kita sebagai pemenang.

Saudara, akhirnya sebentar kita akan meninggalkan tahun 2009, jatuh bangun dalam menapakinya pasti kita alami, dan kini kita akan diperhadapkan pada tahun yang baru, tahun 2010; kita tidak tahu persis akan apa yang akan terjadi dan bagaimana kita harus menghadapinya. Saudara, satu yang pasti dikala kita hidup dengan mengandalkan Tuhan yang telah lahir untuk kita saat ini; disaat kita peka atas suaranya; disaat kita mau merasakan tuntunan tanganNya; dipulihkanNya dan mau berjalan di dalam terangNya; PERCAYALAH! kita akan dimenangkan, bahkan akan lebih dari seorang pemenang (Yesaya 62:1-2ff) . Saudara, Allah hanya meminta kita untuk mau mengundangNya dalam Roh dan kebenaran sesering mungkin dalam setiap inchi kehidupan kita, inilah kunci dari penggenapan akan pelbagai rencana dan rancangan hidup kita kelak. Ya, dengan demikian kita akan dimampukan dan pasti akan peroleh hidup berkelimpahan. Dan, akhirnya mampu berkata “…Sekarang, Tuhan, aku telah menikmatinya. Ya, terimakasih Tuhan betapa indahnya hidup di dalam Kristus” (Yesaya 52:7a). Semoga!


No comments:

Post a Comment

ketertarikan para sobat