_BERSUKACITALAH & MENURUTSERTAKAN DIRI UNTUK MENGHADIRKAN SERTA MEMPERTAHANKANNYA_

Thursday, April 8, 2010

NASEHAT UNTUK KITA!!!


ROMA 12: 9 – 13 
“NASEHAT UNTUK HIDUP DALAM KASIH”
 
PENGANTAR
Paulus menulis surat ini untuk menjelaskan pengertiannya tentang agama Kristen dan tuntutan-tuntutannya yang praktis untuk kehidupan orang-orang Kristen. Setelah menyampaikan salamnya kepada orang-orang dalam jemaat di Roma, dan memberitahukan kepada mereka tentang doanya bagi mereka, Paulus mengemukakan tema suratnya ini: "Dengan Kabar Baik itu Allah menunjukkan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah dengan percaya kepada Allah, dari mula sampai akhir" (Rom. 1:17).

Setelah itu Paulus menguraikan temanya itu. Hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Kemudian Paulus menguraikan tentang hidup baru yang dialami oleh manusia kalau bersatu dengan Kristus. Hidup baru itu tumbuh karena adanya hubungan yang baru dengan Allah. Orang yang sudah percaya kepada Yesus, hidup damai dengan Allah, dan Roh Allah membebaskan dia dari kekuasaan dosa dan kematian. 

NASEHAT UNTUK KITA
Saudara-saudara yang kekasih di dalam Yesus Tuhan, istilah ‘tulus’ dalam bahasa inggris disebut sincere. Berasal dari dua kata latin yakni: sine (tanpa) dan cere (lilin). Dulu para tukang kayu biasa melapisi hasil akhir perabotan dari kayu yang hendak dijual dengan lilin. Apabila ada lubang atau cacat dari hasil pekerjaan tangannya, maka akan tertutupi dengan lilin sehingga tampak mulus dan bagus. Namun, selang beberapa waktu, panas matahari akan melelehkan lilin itu dan menampakkan kondisi yang sesungguhnya. Itu sebabnya tukang kayu yang hendak menjaga pelanggan dan karya baiknya memberi tanda di setiap hasil pekerjaan tangannya dengan tanda SINE CERE (tanpa lilin). Ia hendak menjamin bahwa produk buatannya asli dan tanpa tipuan.

Demikianlah Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma memberi nasehat untuk hidup di dalam kasih yang benar dan bersumber dari Kristus Tuhan saja (ayat 9-10)…”Kasih itu janganlah pura-pura atau palsu...”. Gelap itu ada karena tidak hadirnya cahaya. Dingin itu ada karena tidak hadirnya kehangatan. Itulah mengapa ada kejahatan di dunia ini. Itu karena kasih belum tersebar merata. Masih banyak orang yang belum merasakan dan menikmati kasih sebab hati yang keras menutup pintu masuk atas kehadiran kasih dalam hidup manusia. Yesus Kristus telah hadir di dunia ini untuk menjadi cahaya dan penuntun jalan hidup manusia. Kehadirannya memberikan kasih dan mengajarkan bahasa cinta bagi umat manusia. Untuk itu janganlah kita hidup dalam kepura-puraan. Kasihilah sesama dengan ketulusan...”bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan” (ayat 13).

Saudara-saudara yang kekasih di dalam Yesus Tuhan, di kota Cremona, Italia, didirikan sebuah museum biola. Di museum itu ada ratusan biola dari berbagai usia bahkan ada yang sudah mencapai usia tiga ratus tahun. Seorang biolis bernama Andrea Masconi  ditugaskan untuk merawat biola-biola. Tiap biola dimainkan setiap harinya selama enam sampai tujuh menit. Tujuannya supaya kualitas suaranya tetap terjaga, ”kayu biola bagai otot manusia. Jika tidak dimainkan bakal cepat kendur dan rusak”.

Demikianlah pesan Paulus kepada kita dalam ayat 11-12; otot rohani kita juga harus dipakai agar tetap berfungsi prima. Hidup kristiani layaknya seorang olahragawan yang terus melatih dirinya dan tidak bermalas-malasan untuk mecapai prestasi yang baik sebagai sang juara. Memang melelahkan namun tanpa melatih otot rohani kita dengan memberikan diri untuk diajar Roh Kudus seperti halnya beribadah, berdoa dan rajin mengikuti persekutuan iman lainnya, niscaya kita tidak akan mampu untuk menghadapi tantangan zaman yang kerap membawa kita kepada dosa dan penderitaan. Lihat saja bagaimana teman-teman kita segenerasi, khususnya sebagai pelajar; banyak yang kemudian jatuh dalam cobaan duniawi seperti penyakit masyarakat (narkoba, seks bebas) dan melawan orang tua demi kepuasaan semu dan pergaulan.

Demikianlah Firman Tuhan lewat pesan Paulus bagi jemaat di Roma dan untuk kita saat ini, marilah menjadi generasi muda yang hidup dalam kasih sejati tanpa kepurapuraan satu terhadap yang lain. Dan bergiat dalam kerajinan untuk melatih ’otot rohani’ kita agar kuat menghadapi tantangan zaman di dalam pengharapan kepada Kristus Tuhan. Amin.

No comments:

Post a Comment

ketertarikan para sobat